Pelapisan Sosial
Pelapisan
sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut ayau
piramida, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit
keatas. Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun
dan didalam masyarakat manapun, pelapisan sosial selalu ada. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan anter warga dalam
masyarakat kedalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah
terdapatnya lapisan-lapisan didalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial
tinggi, sedang, rendah.
Pelapisan
sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang
dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi sosial seseorang disebabkan
oleh macam-macam perbedaan, seperti kekayaan dibidang ekonomi, nilai-nilai
sosial, serta kekuasaan dan wewenang. Perwujudannya adalah adanya
lapisan-lapisan didalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada
lapisan-lapisan dibawahnya.
A. Terjadinya Lapisan Sosial
Terjadinya
pelapisan sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai
dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapuun orang-orang yang menduduki
lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya
oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara ilmiah dengan sendirinya. Oleh
karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar
dari pada lapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan
masyarakat dimana system itu berlaku. Kedudukan itu mungkin dari dia paling tua
(karena usia).
2. Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan ini dengan
sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan
secara jelas dan tegas adanya kewenagan dan kekuasaan yang diberikan kepada
seseorang. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja,
mengandung 2 sistem, antara lain:
►Sistem fungsional, merupakan
pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja
sama dalam kedudukan yang sederajat.
►Sistem skalar, merupakan
pembagian ekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah keatas (vertikal)
B. Perbedaan Sistem Pelapisan dalam
Masyarakat
Masyarakat
terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang
tertentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari
kelompok-kelompok sosial. Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat
dilihat dalam kenyataan bahwa, antara lain:
Ø Manusia
dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
Ø Individu
dipengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan.
Perbedaan
sifat pelapisan sosial, antara lain:
1.
Sifat
tertutup
Orang tidak dapat pindah dari lapisan
kelapisan lainnya baik setingkat lebih atas maupun lebih bawah.
2.
Sifat
terbuka
Orang dengan kemampuannya dapat pindah kelapisan lebih
atas atau turun kebawah.
C. Solusi Pelapisan Sosial Negatif
Adapun
solusi dari pelapisan sosial yang bersifat negative diantaranya:
1. Antroposentris
Adalah pandangan spesies
manusia. Semua diukur berdasarkan asas manfaatnya terhadap manusia. Dalam
pendekatan ini terdapat dua cara untuk menghilangkan pelapisan sosial yang
negatif yakni pendekatan material dan non material. Pendekatan material bisa
diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan berupa materi yang dibutuhkan oleh
mereka yang berada di stratifikasi bawah. Sedangkan pendekatan non material
diwujudkan dengan diberlakukannya demokrasi oleh pemerintah seperti adanya HAM.
2. Teosentris
Adalah suatu karakteristik
yang memusatkan segala-galanya pada Tuhan. Seperti halnya pada pendekatan
antroposentris, teosentris juga dapat diwujudkan dalam hal yang berupa material
dan non material. Material dari pendekatan teosentris ini berasal dari firman
Tuhan seperti kewajiban zakat, infaq, sedekah, dll. Sedangkan non material
seperti firman Allah swt tentang pembelajaran AL-QURAN.
Persamaan Derajat
Perbedaan-perbedaan
antara tingkatan hidup, derajat seseorang, kekayaan, kekuasaan, menciptakan
kesenjangan sosial menyebabkan diskriminasi yang membeda-bedakan antar sesama
manusia dalam setiap bidang. Hal ini menyebabkan kehidupan lebih sulit terutama
untuk kalangan bawah yang hingga akhirnya terjadi pemberontakan yang menuntut
persamaan hak atau persamaan derajat yang dimiliki.
Persamaan
berasal dari kata dasar sama yang artinya nilai yang setara, seimbang, dll.
Derajat yang artinya tingkatan yang dimiliki tiap individu atau manusia. Jadi
yang dimaksud persamaan derajat adalah dimana tiap individu atau orang per
orang tersebut mendapatkan perlakuan atau pelayanan yang sama dalam kehidupan
sosial. Contohnya dalam pelayanan hukum. Hukum itu buta tidak memandang orang
atau individu berdasarkan kekayaan, kekuasaan atau apapun artinya tiap orang
dimata hukum adalah sama.
Setiap
warganegara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam memperoleh kehidupan.
Manusia dengan lingkungan memiliki hubungan timbal balik, artinya masing-masing
memiliki hak dan kewajiban yang sama besarnya. Setiap warganegara khususnya
Indonesia dijamin kebebasannya dalam memperoleh hak dan melaksanakan
kewajibannya, sebagaimana diatur dalam undang-undang.
sumber : https://www.scribd.com/book
Tidak ada komentar:
Posting Komentar