Rabu, 10 Desember 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. PEMUDA

Pemuda adalah manusia yang berusia 15-30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik. Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.


- Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sebeb merekalah yang menggantikan generasi sebelimnya dalam memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada. Dalam beberapa hal perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja, tetapi membawa serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika karena menyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain pembangunan memerlukan pembaruan.

- Pembinaan dan Pengembangan Pemuda

Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa, untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Karang taruna adalah organisasi sosial wadah pengembangan. Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dan pengertian pokok, yaitu:

- Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.

- generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimaldan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.



2. SOSIALISASI

Sosialisasi adalah suatu kemampuan individu untuk dapat berinteraksi secara baik dengan lingkungan dan memperoleh nilai-nilai yang sesuai denagn lingkungannya. Sosialisasi ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana seseorang itu berada.

- Agen Sosialisasi

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya.apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, seperti perlakuan orang tua yang kasar, maka anak cenderung menampilkan perilaku maladjustment. Agen-agen sosial tersebut adalah: 1)Keluarga, 2)Teman sebaya, 3)Sekolah, dan  4)Media. Setiap agen sosial memiliki bentuk dan nilai yang berbeda bagi proses sosialisasi anak.

1. Keluarga
Keluarga merupakan agen sosialisasi anak yang paling awal, dimana keluarga merupakan tempat pertama anak melakukan hubungan sosial. Anak akan membawa ingatan mengenai hubungan keluarganyadalam melakukan kontak sosial dengan sahabat, guru, tetangga dan lainnya. Anggota keluarga yang pertama yang paling berpengaruh dalam proses sosialisasi adalah orangtua. Bentuk pengasuhan, sikap orangtua terhadap anak semuanya dapat mempengaruhi proses sosialisasi anak kedepannya.


2. Teman Sebaya
Teman sebaya memainkan peranan yang khusus dalam perkembangan anak. Hubungan anak dengan orangtuanya lebih sering walaupun demikian interaksi diantara teman sebaya lebih bebas dan egaliter. Hubungan dengan teman sebaya menawarkan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi hubungan interpersonal yang baru, hubungan itu menjadi dasar bagi anak dalam perkembangan kemampuan sosialnya. Seiring dengan perkembangan anak dan hubungannya dengan teman sebaya, pertukaran negative dan konflik juga semakin meningkat. Anak-anak yang sering mengalami konflik dengan teman sebaya biasanya lebih mudah berinteraksi dengan orang lain.

3. Sekolah
Tujuan utama dari sekolah adalah untuk mengembangkan dan mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Sekolah membantu anak mendapatkan orientasi abstrak simbolis mengenai dunia, yang membuat anak-anak mengembangkan kemampuan berfikir mengenai konsep umum, peraturan, dan situasi tertentu. Sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan umum saja, sekolah juga mengajarkan anak-anak untuk berfikir mengenai dunia dalam berbagai cara. Hal ini membuat fungsi sekolah bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif anak, tetapi juga kemampuan sosial anak.

4. Media
Media meliputi Koran, majalah, buku, radio, televise dan berbagai jenis alat komunikasi lainnya yang mencapai jumlah pendengar yang besar yang disampaikan melalui medium impersonal antara pengirim dan penerima. Media tidak langsung mempengaruhi interaksi seperti halnya agen sosial yang lain, walau begitu media tetap merupakan agen sosialisasi karena mengungkapkan berbagai aspek mengenai masyarakat dan mempengaruhi anak-anak dalam pengertiannya mengenai dunia. Televisi merupakan salah satu media yang paling mempengaruhi anak-anak. Anak-anak biasanya meniru karakter-karakter yang ada didalam televisi, terutama yang aktif dan terkenal. Maka bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan tokoh televisi yang mereka lihat dan mereka bawa dalam pergaulan sehari-hari dan biasanya dilakukan ketika bersama dengan teman-teman sebaya mereka. Media sebagai dalah satu agen sosialisasi tidak dapat dilepaskan dari anak-anak dan harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada perkembangan anak, khusus pada masa kanak-kanak awal karena belum mampu menyaring informasi.

Peningkatan perilaku sosial cenderung paling menyolok pada masa kanak-kanak awal. Hal ini disebabkan oleh pengalaman sosial yang semakin bertambah dan anak-anak mempelajari pandangan pihak lain terhadap perilaku mereka dan bagaimana pandangan tersebut mempengaruhi tingkat penerimaan dari kelompok teman sebaya.

Kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting dalam menentukan perkembangan sosialisasi anak dikemudian hari sehingga sangat perlu untuk diperhatikan. Khususnya perkembangan sosialnya sehingga perlu diperhatikan agar anak dapat berkembang menjadi anak-anak yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakatnya karena pada masa kanak-kanak awal peningkatan perilaku sosial sangat penting dan menentukan bagaimana perilaku sosial anak pada tahap berikutnya.









                http://id.wikipedia.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar