1. PEMUDA
Pemuda
adalah manusia yang berusia
15-30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik. Pemuda adalah suatu
generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam-macam harapan, terutama dari
generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai
generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
- Peranan
Pemuda Dalam Masyarakat
Masa depan suatu bangsa terletak pada
generasi mudanya sebeb merekalah yang menggantikan generasi sebelimnya dalam
memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu
pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh
bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun
nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal yang menghambat kemajuan harus
diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat.
Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan
kondisi mereka berada. Dalam beberapa hal perubahan atau kemajuan dalam
pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja, tetapi membawa serta perubahan
sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika karena menyangkut
tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain pembangunan memerlukan
pembaruan.
-
Pembinaan dan Pengembangan Pemuda
Generasi muda merupakan generasi penerus
perjuangan bangsa, untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus
dan kesempatan seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar
baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Karang taruna adalah organisasi sosial
wadah pengembangan. Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda
menyangkut dan pengertian pokok, yaitu:
- Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta
landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama
potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
- generasi muda sebagai objek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan
kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimaldan belum dapat
bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
2. SOSIALISASI
Sosialisasi adalah suatu kemampuan individu
untuk dapat berinteraksi secara baik dengan lingkungan dan memperoleh
nilai-nilai yang sesuai denagn lingkungannya. Sosialisasi ini dipengaruhi oleh
lingkungan dimana seseorang itu berada.
- Agen
Sosialisasi
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi
oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya
atau teman sebayanya.apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau
memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan
dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Apabila lingkungan sosial
itu kurang kondusif, seperti perlakuan orang tua yang kasar, maka anak
cenderung menampilkan perilaku maladjustment.
Agen-agen sosial tersebut adalah: 1)Keluarga, 2)Teman sebaya, 3)Sekolah,
dan 4)Media. Setiap agen sosial memiliki
bentuk dan nilai yang berbeda bagi proses sosialisasi anak.
1.
Keluarga
Keluarga merupakan agen sosialisasi anak yang
paling awal, dimana keluarga merupakan tempat pertama anak melakukan hubungan
sosial. Anak akan membawa ingatan mengenai hubungan keluarganyadalam melakukan
kontak sosial dengan sahabat, guru, tetangga dan lainnya. Anggota keluarga yang
pertama yang paling berpengaruh dalam proses sosialisasi adalah orangtua. Bentuk
pengasuhan, sikap orangtua terhadap anak semuanya dapat mempengaruhi proses
sosialisasi anak kedepannya.
2.
Teman Sebaya
Teman sebaya memainkan peranan yang khusus
dalam perkembangan anak. Hubungan anak dengan orangtuanya lebih sering walaupun
demikian interaksi diantara teman sebaya lebih bebas dan egaliter. Hubungan dengan
teman sebaya menawarkan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi
hubungan interpersonal yang baru, hubungan itu menjadi dasar bagi anak dalam perkembangan
kemampuan sosialnya. Seiring dengan perkembangan anak dan hubungannya dengan
teman sebaya, pertukaran negative dan konflik juga semakin meningkat. Anak-anak
yang sering mengalami konflik dengan teman sebaya biasanya lebih mudah
berinteraksi dengan orang lain.
3.
Sekolah
Tujuan utama dari sekolah adalah untuk
mengembangkan dan mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Sekolah membantu
anak mendapatkan orientasi abstrak simbolis mengenai dunia, yang membuat
anak-anak mengembangkan kemampuan berfikir mengenai konsep umum, peraturan, dan
situasi tertentu. Sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan umum saja,
sekolah juga mengajarkan anak-anak untuk berfikir mengenai dunia dalam berbagai
cara. Hal ini membuat fungsi sekolah bukan hanya mengembangkan kemampuan
kognitif anak, tetapi juga kemampuan sosial anak.
4.
Media
Media meliputi Koran, majalah, buku, radio, televise
dan berbagai jenis alat komunikasi lainnya yang mencapai jumlah pendengar yang
besar yang disampaikan melalui medium impersonal antara pengirim dan penerima. Media
tidak langsung mempengaruhi interaksi seperti halnya agen sosial yang lain,
walau begitu media tetap merupakan agen sosialisasi karena mengungkapkan
berbagai aspek mengenai masyarakat dan mempengaruhi anak-anak dalam
pengertiannya mengenai dunia. Televisi merupakan salah satu media yang paling
mempengaruhi anak-anak. Anak-anak biasanya meniru karakter-karakter yang ada
didalam televisi, terutama yang aktif dan terkenal. Maka bertindak dan
bertingkah laku sesuai dengan tokoh televisi yang mereka lihat dan mereka bawa
dalam pergaulan sehari-hari dan biasanya dilakukan ketika bersama dengan
teman-teman sebaya mereka. Media sebagai dalah satu agen sosialisasi tidak
dapat dilepaskan dari anak-anak dan harus diperhatikan karena sangat
berpengaruh pada perkembangan anak, khusus pada masa kanak-kanak awal karena
belum mampu menyaring informasi.
Peningkatan perilaku sosial cenderung paling
menyolok pada masa kanak-kanak awal. Hal ini disebabkan oleh pengalaman sosial
yang semakin bertambah dan anak-anak mempelajari pandangan pihak lain terhadap
perilaku mereka dan bagaimana pandangan tersebut mempengaruhi tingkat
penerimaan dari kelompok teman sebaya.
Kanak-kanak merupakan masa yang sangat
penting dalam menentukan perkembangan sosialisasi anak dikemudian hari sehingga
sangat perlu untuk diperhatikan. Khususnya perkembangan sosialnya sehingga
perlu diperhatikan agar anak dapat berkembang menjadi anak-anak yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakatnya karena pada masa
kanak-kanak awal peningkatan perilaku sosial sangat penting dan menentukan
bagaimana perilaku sosial anak pada tahap berikutnya.
sumber: https://www.scribd.com/books
Tidak ada komentar:
Posting Komentar