Selasa, 09 Desember 2014

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Penduduk

Penduduk adalah kelompok atau kumpulan dari masyarakat yang terbentuk di wilayah tersebut atau orang-orang yang menetap di suatu wilayah tertentu.

Pertambahan penduduk pada dasarnya di pengaruhi oleh factor-faktor demografi sebagai berikut:
            1. kematian (mortalitas)
            2. kelahiran (natalitas)
            3. migrasi (mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan factor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan factor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga factor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat /rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu , dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut. Kelahiran bersifat menambah, kematian bersifat mengurangi dan migrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk) dan dapat pula bersifat mengurangi (migrasi keluar). Untuk banyak negara, termasuk Indonesia, pertumbuhan penduduk ditentukan oleh kelahiran dan kematian, Karena migrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bias diabaikan.

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk pindah kedaerah lain, yaitu:
-       Persediaan sumber daya alam
-       Lingkungan sosial budaya
-       Potensi ekonomi
-       Alat masa muda





Masyarakat

Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia menempati wilayah tertentu yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

Dalam pengertian sosiologi, masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu-individu semata, masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu system yang terbentuk karena hubungan anggota-anggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah suatu system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut dengan system kemasyarakatan.

Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan menelaah ciri-ciri pokok dari masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:
           
1. Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
            2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama
            3. Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan satu kesatuan



Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki subkebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender. Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.

-       Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.

-       Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.

-       Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.

-       Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.      










Sumber: https://www.scribd.com/books
                 id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar